Kolom Inspirasi

Sedekah merupakan pemberian dari seseorang pada orang lain yang sejatinya dilakukan karena Allah SWT atas dasar keikhlasan. Perbuatan baik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari yang termudah hingga menguras tenaga. Meski terdengar sederhana, sedekah sebetulnya perlu memerhatikan beberapa etika yang tepat dalam pelaksanaannya.

Bukan tanpa alasan, hal ini dipercaya dapat memengaruhi pahala juga ganjaran yang mungkin diterima oleh mereka yang bersedekah. Ya, salah satu etika dalam bersedekah yang perlu diperhatikan adalah dengan tidak mengingat – ingat dan menyebut – nyebutkannya kembali. Perbuatan tersebut selain dapat mengurangi pahala dikhawatirkan juga bisa memungkinkan penerimanya merasa sakit hati.

Hal ini tertera dalam firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” [QS. Al – Baqarah (2) : 264]

Ayat di atas sejatinya menganjurkan etika terbaik yang seharusnya dilakukan oleh setiap manusia saat melakukan sedekah. Mengingat dan menyebut – nyebut sedekah yang dikeluarkan bahkan tak meninggalkan pahala sedikit pun. Sedekah hendaknya dilakukan hanya untuk mendapatkan ridho Allah semata dan merupakan salah satu bentuk keimanan kita pada-Nya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat menjauhkan diri dari sifat riya’. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan bersedekah di waktu sempit. Pada kesempatan tersebut akan ada banyak hal yang bisa kita pelajari. Selain membiasakan diri ikhlas berbagi, sedekah saat sempit membuat kita lebih banyak bersyukur pada Allah karena masih dikaruniai keadaan yang lebih baik dari orang lain.

Share:

Tags: