Setiap hari, Bapak Sarim menjajakan dagangan asongan dari satu sudut kota ke sudut lainnya. Bukan untuk mengejar kemewahan, tapi demi satu hal: agar anaknya bisa terus sekolah.
Dengan penghasilan yang tak menentu, sering kali beliau hanya makan sekali sehari—menyisakan rupiah demi rupiah untuk biaya pendidikan sang buah hati.
Namun, Jum’at itu berbeda. Dalam program Berbagi Makan Gratis Karawang Peduli, beliau mendapatkan seporsi makan siang hangat, lengkap dengan air mineral dari Samijaya. Bukan hanya perutnya yang kenyang, tapi hatinya pun ikut tenang. Uang makan hari itu bisa disimpan untuk keperluan anaknya di sekolah.
Program ini bukan sekadar tentang berbagi makanan. Di hari yang sama, juga dilakukan konsultasi kesehatan gratis dan pengecekan bacaan Al-Qur’an, khususnya bagi lansia dan pekerja harian seperti Bapak Sarim.
Satu porsi makan dan seteguk air ternyata bisa menjadi bagian dari harapan seorang ayah yang sedang memperjuangkan masa depan keluarganya. Yuk, dukung terus Berbagi Makan Gratis Spesial Muharram. Karena dari sedekahmu, lahir senyum-senyum tulus dan harapan yang kembali menyala.